Bisa Mengetahui Seni dan Sejarah, Sekaligus Bisa Eksis di Museum Galeri Nasional


Jakarta Timur, 22 Oktober 2016. Galeri Nasional ini merupakan salah satu lembaga museum dan pusat kegiatan seni rupa yang bertujuan untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan koleksi seni rupa sebagai saran edukasi kultural dan rekreasi, serta sebagai media peningkatan kreativitas dan apresiasi seni.Lembaga ini diresmikan pada tanggal 8 Mei 1999, saat ini bernaung di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Berlokasi di pusat kota Jakarta yang berdekatan dengan Monumen Nasinal (Monas), Museum Nasional, Perpustakaan Nasional, Istana Negara, Masjid Istiqlal, Gereja Emmanuel, dan stasiun Kereta Api Gambir. Tepatnya terletak di jalan Medan Merdeka Timur No. 14, Jakarta Pusat.
Museum Galeri Nasional ini memiliki Visi, yaitu
·         terwujudnya pelestarian karya seni rupa untuk menumbuhkan masyarakat Indonesia yang lebih kreatif, apresiatif dan mencintai budaya bangsa, dan memiliki Misi yaitu melaksanakan pengumpulan, kajian, dokumentasi, pemeliharaan dan pengamanan karya seni rupa, khususnya yang menjadi koleksi negara.
·         Meningkatkan aktivasi pameran dan publikasi lainnya di bidang seni rupa dalam lingkup nasional dan international.
·         Meningkatkan kreativitasdan appresiasi terhadap karya seni rupa di kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
·         Meningkatkan layanan edukasi dibidang karya seni rupa serta mengembangkan sumber daya manusia dan sarana prasarana Museum Galeri Nasional.
Sejarah dari Gedung Museum Galeri Nasional ini adalah gedung yang terletak di Konengsplein  Cost no.4 ini, yang sekarang disebut dengan jalan Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat. Pada tahun1817, G.C van Rijk membangun sebuah Indische Woonhuis di atas kavling ini dengan material yang di ambil bekas Kateel Batavia. Pada tahun 1900 gedung ini merupakan bagian dari Gedung Pendidikan yang di dirikan oleh yayasanKristen Carpentier Alting Stitching (CAS) yang bernanung di bawah Ordo Van Vrijmetselaren atas prakarsa pendeta Ds. Albertus Samuel Carpentier Alting pada tahun 1837 – 1935). Gedung yang berarsitektur kolonial Belanda ini dipergunakan untuk Asrama Khusus bagi wanita, sebagai usaha pendidikan yang pertama di Hindia Belanda.Pada tahun 1955, pemerintahan Republik Indonesia melarang kegiatan pemerintah dan masyarakat Belanda.Bangunan dan pengelolaan usaha pendidikan tersebut kemudian di alihkan kepada Yayasan Raden Saleh yang masih penerus CAS dan tetap di bawah gerakan Vijmetselaren Lorge. Berdasarkan keputusan yang di keluarkan penguasaan tertinggi No. 5 tahun 1962 yang di tanda tangani oleh Presiden Soekarno, gerakan Vijmetselaren Lorge dilarang dan Yayasan Raden Saleh dibubarkan. Sekolah-sekolah berserta segala peralatannya diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


Sejarah berdirinya Galeri Nasional Indonesia merupakan salah satu wujud upaya pembangunan Wisma Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional yang telah dirintis sejak tahun 60an. Sambil menunggu realisasi Wisma Seni Nasional, Prof. Dr. Fuad Hasan (waktu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) memprakarsai renovasi gedung utama tersebut menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud, sebagai sarana aktivitas dan apresiasi seni rupa yang di resmikan pada tahun 1987. Melalui prakasa Ibu Prof. Edi Sedyawati (waktu itu sebagai Direktur Jendral Kebudayaan) diperjuangkan secara intensif pendirian Galeri Nasional Indonesia tahun 1995. Akhirnya pada tahun 1998 telah di setujui melalui surat persetujuan Menko Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 34/MK.WASPAN/ 1998. Selanjutnya ditetapkan melalui Kepmendikbud No. 099a/0/1988 dan diresmikan operasionalnya pada tanggal 8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Yuwono Sudharsono.
Struktur awal organisasi GNI (Kepmendikbud No. 099a/0/1988) mengalami beberapa kali perubahan, terakhir ketika GNI berada dibawah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, maka SK GNI dirubah menjadi Kepmendikbud Nomor PM.41/OOT.001/MKP-2006.
Organisasi tata kerja Galeri Nasional Indonesia saat ini berdasarkan Permendibud Nomor 72 Tahun 2012 merupakan unit pelaksaan teknis dilingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jendral Kebudayaan.
Koleksi Galeri Nasional Indonesia menyimpan, menghimpun dan memamerkan karya seni rupa seperti lukisan, sketsa, grafis, patung, keramik, fotografi, seni kriya dan seni instalasi.Saat ini Geleri Nasional Indonesia memiliki sekitar 1785 koleksi karya seniman Indonesia dan manca negara. Antara lain, Raden Saleh, Hendra Gunawan, Affandi, S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, Barli Sasmitawi Nata, Trubus, Popo Iskandar, Ahmad Sedali, Nashar, Soedarsono,dan lain-lain.
                Aktifitas Galeri Nasional Indonesia yang ruang lingkupnya yaitu melaksanakan pameran (permanen, temporer, keliling), melaksanakan preservasi (konservasi, restorasi), akuisisi dan doukumtasi, seminar, diskusi, workshop, performance art, pemutaran film, atau video (screening), festival, lomba, dan lain-lain yang berkenan dengan peningkatan pemahaman, keterampilan dan apresiasi seni rupa. Galeri Nasional Indonesia juga memberikan pelayanan riset koleksi dan pemanduan untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Dalam Galeri Nasional ini terdapat banyak pameran, salah satunya yaitu Pameran Temporer, adalah kegiatan-kegiatan pameran seni tematis yang diselanggarakan pada periode-periode tertentu oleh Galeri Nasional maupun atas kerja sama dengan pihak lain. Banyak pameran penting yang pernah digelar di Galeri Nasional Indonesia antara lain: CP Open Biennale, Pameran Seni Rupa Nusantara, Asean New Media Arts Exhibition, OK video, Jakarta Biennale, Pameran Seni Rupa Indonesia, dll. Serta pameran lain yang menampilkan karya seniman Indonesia dan mancanegara.
                Museum Galeri Nasional ini buka setiap hari selasa sampai minggu dan jam buka pada pukul 10.00 sampa dengan pukuk 16.00 WIB.Banyaknya peminat pada Museum Galeri Nasional ini dikarenakan tidak dikenakan biaya tiket masuk dan parkir.Maka dari itu Galeri Nasional Indonesia ini selalu ramai dengan pengunjung.Dari kalangan anak muda sampai orang tua yang membawakeluarganya.
Tanggapandaripengunjungjugasangatpositif, sayadapatmewawancaraisalahsatupengung yang bernamaBoni, “Tempatnyaenak, bisabuatfotofotodannambahwawasanjuga.”Ujarnya.
Jadi,  siapa bilang bermain ke museum selalu membosankan? Nggak juga ko. Kamu nggak bakal bosan jika berkunjung ke Museum Galeri Nasional ini.Galeri Nasional ini menjadi lokasi favorit bagi instagrammers.Bahkan, pengunjung yang mayoritas anak muda ini sampai bergaya maksimal untuk mendapatkan hasil foto yang keren.
Banyak hal yang menarik di Galeri Nasional ini, meskipun nampak kuno dan tua, justru disitulah nilai yang paling utama di Galeri Nasional. Museum ini terdiri dari Gedung A, Gedung B, dan Gedung C. tiap gedung berisi pameran yang menampilkan karya seni yang antik dan auntentik. Ketiga gedung tersebut dikhususkan untuk memajang karya seni rupa moderen dan kontemporer.
Museum Galeri Nasional ini memberikan kesegaran baru di masyarakat dengan menggelar pameran seni, khusunya koleksi seni rupa.
Selama ini koleksi di dalam museum jarang diminati masyarakat umum khususnya anak muda, karena koleksinya kebanyakan adalah benda-benda bersejarah.Rata-sata museum tidak ada sesuatu yang diperbarui sehingga banyak yang beranggapan ke museum hanya cukup sekali saja. Tetapi, nampakmya ini menjadi tantangan tersendiri untuk pengelola museum agar terus memperbarui koleksi mereka dan mengedukasi masyarakat dengan pentingnya kehadiran museum terhadap sejarah bangsa indonesia. Namun dengan seiring perkembangan zaman modern ini, museum ternyata juga bisa dijadikan sebagai wadah para seniman untuk memarkan hasil karya mereka.Untuk bagian belakang, terdapat dinding lukisan yang di gambar penuh warna. Untuk tempat disini menjadi tempat favorit untuk para pengunjung untuk berfoto ria. Museum Galeri Nasional ini juga sering dikunjungi oleh Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas datang secara rombongan.Untuk masuk ke museum ini kita hanya perlu menitipkan barang bawaan kita pada tempat penitipan barang. Karena jika kita ingin masuk ke dalam dan melihat-lihat kita tidak diwajibkan membawa tas maupun ransel.
Biasanya jika kita ingin masuk kedalam, kita akan diberi denah lokasi dari Museum Galeri Nasional ini, dan menurut saya petugas di Museum Galeri Nasional ini ramah-ramah. Jadi bisa ketagihan untuk datang ke Museum Galeri Nasional ini.
Mohon untuk tiak menyentuh lukisan yang ada di dalam pameran, karena kita akan di awasi oleh petugas disana, dan juga akan ada pembatas untuk jarak pengunjung dan lukisannya. Untuk kalian yang mulai penasaran, bisa langsung datang ke Museum Galeri Nasional ini, yang bertepatan didepan Stasiun Gambir, atau yang habis dari luar kota yang naik kereta bisa mampir terlebih dahulu ke Museum Galeri Nasional ini.



Arinda Ayu Dwi Pitaloka
1571504701



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel